Para Guru Bahasa Jepang Kunjungi Banyumas, Perkuat Jejaring Budaya dan Pendidikan Indonesia–Jepang
KARTANEWS.COM, Banyumas, Jawa Tengah — Upaya mempererat hubungan budaya dan pendidikan antara Indonesia dan Jepang terus mendapat dukungan berbagai pihak. Pada 21–23 November 2025, sejumlah guru atau sensei asal Jepang melakukan kunjungan dua hari di wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Agenda ini digelar atas inisiatif lintas lembaga dan komunitas di Banyumas, di antaranya Majelis RUDJIMAS, Rumah Ajar Bahasa Absolut Japan, Qafa Group, Sanggar Kamulyan Sinduredja, DPW Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Banyumas, Komite Ekonomi Kreatif Jawa Tengah, IPNU/IPPNU PC NU Banyumas, serta Pemerintah Desa Selanegara.
Kunjungan para sensei dipimpin oleh Maksum, pendiri Rumah Ajar Bahasa Absolut Japan sekaligus pengurus LPM Banyumas, yang beralamat di Dusun Semelik, Desa Selanegara, Kecamatan Sumpyuh.
Penguatan Pendidikan Bahasa Jepang di Banyumas
Setibanya di Banyumas, para sensei Jepang disambut hangat oleh para siswa dan pengajar di Rumah Bahasa Absolut Japan. Para siswa menampilkan kemampuan berbahasa Jepang mereka melalui percakapan dan presentasi singkat. Para sensei kemudian memberikan kuliah umum mengenai budaya, etika komunikasi, serta pendekatan pembelajaran bahasa Jepang yang mereka terapkan di sekolah-sekolah di negara asal.
Interaksi ini memberi kesempatan para siswa untuk berlatih langsung dengan penutur asli, sekaligus menumbuhkan motivasi mereka dalam mempelajari bahasa Jepang secara lebih mendalam.
Penyambutan Masyarakat dan Tokoh Lokal
Kunjungan dilanjutkan ke Majelis RUDJIMAS yang dipimpin Gus Mabni Rukhama (Gus Ahong), dan dihadiri Kepala Desa Selanegara beserta masyarakat setempat. Para sensei diperkenalkan pada kekayaan budaya Banyumas, termasuk musik dan tarian tradisional, sebagai bagian dari diplomasi budaya warga Banyumas kepada tamu internasional.
Di sela kunjungan, rombongan juga bertolak ke SMK YPE Kroya. Di sana, para sensei memberikan kuliah umum tentang teknologi, industri kreatif, dan dunia kerja di Jepang. Para siswa SMK diberi kesempatan berdialog mengenai peluang pengembangan keterampilan dan kemungkinan kerja sama pendidikan vokasi.
Mengenal Budaya Masyarakat Adat Bonokeling
Pada hari kedua, para sensei diajak mengunjungi komunitas Adat Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang. Mereka disambut oleh para pemuda dan pemudi adat yang kemudian memperkenalkan tradisi, tata nilai, dan ritus budaya Bonokeling yang selama ini menjadi warisan penting masyarakat Banyumas.
Kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi para pendidik dari Jepang, terutama dalam memahami keberagaman budaya Nusantara yang hidup secara turun-temurun.
Kunjungan Wisata dan Sejarah Banyumas
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum Wayang dan kawasan Kota Lama Banyumas. Para sensei mendapat penjelasan mengenai sejarah perwayangan, perkembangan seni pertunjukan lokal, serta perjalanan sejarah Banyumas sebagai salah satu kota tertua di Jawa bagian selatan.
Usai dari museum, rombongan menuju Wisata Agro Durian di Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen. Selain menikmati panorama alam, mereka mencicipi produk pertanian lokal sekaligus berdialog dengan para petani setempat tentang produksi dan pengembangan agro wisata.
Perkuat Ekonomi Kreatif dan Jejaring Pendidikan
Kedatangan para guru asal Jepang ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan dalam bidang pendidikan bahasa, pertukaran budaya, hingga pengembangan sektor ekonomi kreatif Banyumas.
“Agenda ini bukan sekadar kunjungan, tetapi langkah memperkuat jejaring antara Banyumas dan Jepang. Dari pendidikan bahasa, kebudayaan, hingga sektor ekonomi kreatif—semuanya punya peluang besar dikembangkan bersama,” ujar salah satu panitia kegiatan.
Kunjungan ini sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi Banyumas ke masyarakat global sekaligus membuka ruang kerja sama baru yang lebih strategis di masa depan. (suho-bayu)
What's Your Reaction?
Like
1
Dislike
0
Love
2
Funny
1
Angry
0
Sad
0
Wow
1