Dinas Pangan Berau Dorong Kemandirian dan Diversifikasi Pangan Lokal
KARTANEWS.COM, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Pangan terus memperkuat langkah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan daerah.
Upaya ini menjadi prioritas mengingat Berau masih menghadapi sejumlah tantangan dalam mencapai swasembada, terutama pada komoditas beras yang produksinya belum mencukupi kebutuhan masyarakat.
Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan mengakui bahwa capaian swasembada pangan masih menghadapi beberapa kendala mendasar. Wilayah Berau bukan merupakan sentra produksi pangan utama seperti di Pulau Jawa, sehingga perlu strategi khusus dalam pengembangannya.
Beberapa tantangan yang masih dihadapi antara lain:
- Alih fungsi lahan pertanian ke sektor nonpertanian.
- Minimnya regenerasi petani atau rendahnya minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian.
- Keterbatasan jumlah penyuluh dan tenaga teknis pertanian.
- Ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah, di mana produksi beras pada tahun 2024 baru mencapai sekitar 60 persen dari kebutuhan masyarakat.
- Pola konsumsi masyarakat yang masih berfokus pada sumber karbohidrat dari beras dan tepung terigu, sehingga diversifikasi pangan belum optimal.
Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, Dinas Pangan Kabupaten Berau telah menyiapkan sejumlah strategi dan program unggulan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Beberapa langkah yang tengah dan akan terus dilakukan meliputi:
- Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) sebagai pedoman bagi perencanaan lintas sektor terkait pangan dan gizi.
- Penguatan sistem cadangan pangan daerah guna menjaga stabilitas pasokan dan mengantisipasi potensi krisis pangan.
- Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang secara rutin digelar untuk menekan harga dan menjaga keterjangkauan bahan pangan bagi masyarakat.
- Pemberian bantuan sarana dan prasarana pangan serta dukungan terhadap kelompok masyarakat yang berupaya memproduksi pangan lokal.
- Mendorong partisipasi generasi muda dan rumah tangga dalam program diversifikasi pangan, termasuk pengembangan pangan alternatif non-beras.
- Monitoring dan evaluasi ketahanan pangan daerah melalui pemantauan harga, stok, serta konsumsi masyarakat.
Kadis juga menyampaikan bahwa kemandirian pangan tidak hanya berbicara tentang produksi, tetapi juga perubahan pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA).
“Kemandirian pangan bukan hanya soal bagaimana kita memproduksi beras, tetapi juga bagaimana masyarakat mau mengonsumsi sumber karbohidrat lain seperti umbi-umbian, jagung, maupun hasil pangan lokal lainnya. Itu yang terus kami dorong melalui edukasi dan program B2SA,” ujarnya.
Selain aspek produksi, pola konsumsi masyarakat juga masih menjadi perhatian. Berdasarkan data Skor Pola Pangan Harapan (PPH) tahun 2024, Berau memperoleh 85,7 poin, di bawah rata-rata nasional yang mencapai 93,5 poin.
Hal ini menunjukkan bahwa diversifikasi pangan di Berau masih perlu ditingkatkan agar konsumsi masyarakat lebih seimbang dan tidak bergantung pada satu sumber pangan saja.
Dalam menjaga ketersediaan pangan dan daya beli masyarakat, Dinas Pangan juga melaksanakan program stabilisasi harga melalui Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Bantuan Pangan Beras CPP, sebanyak 5.659 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Berau menerima bantuan beras sebanyak 10 kilogram per bulan dari Januari hingga Juni 2024, bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog.
Pemerintah Pusat, melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), telah memastikan program bantuan beras 10 kg ini akan terus dilanjutkan hingga akhir tahun 2025 untuk menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi pangan.
Program Gerakan Pangan Murah (GPM) di Berau pada tahun 2025 dilakukan secara lebih masif dan berkelanjutan melalui sinergi antara Dinas Pangan, Bulog, TNI, dan Polri. Penyaluran beras SPHP melalui GPM dan distributor terus ditingkatkan, dengan realisasi mencapai ratusan ton hingga September 2025. Program ini bertujuan utama untuk menjaga stabilitas harga dan menekan inflasi daerah.
Melalui serangkaian kebijakan dan program tersebut, Pemerintah Kabupaten Berau berkomitmen untuk memperkuat sistem pangan daerah secara berkelanjutan. Fokus utama bukan hanya meningkatkan produksi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pangan lokal, gizi seimbang, dan konsumsi beragam.
“Kami ingin masyarakat Berau tidak hanya cukup pangan, tetapi juga mandiri dan sehat melalui pola makan yang beragam, bergizi seimbang, serta memanfaatkan potensi lokal yang melimpah,” ungkap Kadis Pangan Kabupaten Berau. (AUNI)
What's Your Reaction?
Like
0
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0