Santri Harus Jadi Pelaku Peradaban Dunia, Bukan Penonton Zaman

Oct 23, 2025 - 21:42
Oct 24, 2025 - 21:46
 0  3
Santri Harus Jadi Pelaku Peradaban Dunia, Bukan Penonton Zaman

KARTANEWS.COM, BERAU – Peringatan Hari Santri 2025 di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Berau, Rabu (22/10/2025) menjadi momentum refleksi atas kiprah santri dalam menjaga nilai-nilai keislaman, mengawal kemerdekaan, dan berperan dalam membangun peradaban bangsa. 

Dalam amanat Menteri Agama RI yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Berau, Hendratno, mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan memperingati Hari Santri 2025 dengan penuh cinta dan kebanggaan, serta menyampaikan duka mendalam atas wafatnya 67 santri dalam musibah di Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

“Bangsa ini berduka. Semoga para korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya.

Sebagai wujud kepedulian negara, Kementerian Agama telah turun langsung ke lokasi musibah untuk meninjau, menyalurkan bantuan, serta memastikan proses pemulihan berjalan baik. 

Hal ini, ditegaskan menteri agama yang menjadi bukti nyata bahwa negara hadir dan peduli terhadap pesantren dan santri.

Menteri Agama juga mengingatkan, penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari tahun 1945 yang menyerukan kewajiban berjihad mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Dari semangat itulah lahir peristiwa heroik 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

“Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah nikmat agung dari Allah SWT, di baliknya ada darah para syuhada, doa para ulama, dan perjuangan para pahlawan,” ucapnya.

Hendratno juga mengajak seluruh masyarakat untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan melakukan hal-hal baik yang membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara.

Tahun 2025 menjadi momentum istimewa karena menandai satu dekade peringatan Hari Santri sejak pertama kali ditetapkan pada tahun 2015. Dalam kurun waktu tersebut, peran santri dan pesantren semakin kuat di berbagai bidang kehidupan.

Pesantren disebut sebagai pusat pendidikan khas Nusantara, tempat lahirnya generasi cerdas intelektual, kuat spiritual, dan bermoral. Dari lingkungan pesantren pula lahir banyak tokoh bangsa pejuang, ulama, ilmuwan, pengusaha, hingga pemimpin publik yang kini juga berkiprah di level internasional.

Kemenag juga menegaskan perhatian besar negara terhadap pesantren. Hal itu dibuktikan dengan:

1. UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren yang menegaskan pengakuan dan penghargaan setara terhadap pesantren;
2. Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantrenbyang mengatur Dana Abadi Pesantren;
3. Serta Perda Pesantren yang telah diterbitkan di berbagai daerah.

Selain itu, pemerintah juga melibatkan pesantren dalam sejumlah program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Program ini disebut sebagai langkah bersejarah karena untuk pertama kalinya santri mendapatkan cek kesehatan massal secara gratis.

“Program MBG adalah investasi masa depan. Santri yang sehat dan cerdas akan tumbuh menjadi ilmuwan dan pemikir hebat bagi bangsa,” tuturnya.

Dalam amanat Menag, ia juga menekankan bahwa santri masa kini harus adaptif terhadap perkembangan zaman. Santri tak hanya dituntut menguasai kitab kuning tetapi juga teknologi, sains, dan bahasa dunia.

“Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru. Santri harus menjadi pelaku sejarah baru, bukan sekadar penonton perubahan zaman,” tegasnya.

Nasaruddin Umar kemudian menitipkan lima pesan penting bagi seluruh santri di Tanah Air:

1. Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya.
2. Rawatlah tradisi pesantren, tetapi peluklah inovasi zaman.
3. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik dan dunia kerja.
4. Jadilah bagian dari solusi, bukan penonton.
5. Tanamlah ilmu dengan sungguh-sungguh, jaga akhlak, hormati guru dan kiai, serta cintai Tanah Air.

Menutup amanatnya, Menteri Agama menyampaikan keyakinan bahwa masa depan Indonesia akan ditulis dari tangan para santri dengan semangat kebersamaan untuk mengawal Indonesia merdeka menuju peradaban dunia yang damai dan berkeadaban.

“Selamat Hari Santri 2025! Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia!” tutupnya. (AUNI)

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0