Sinergi Pemkab Berau dan YKAN Kuatkan Akuntabilitas Fiskal 14 Kampung Kelay Lewat Pelatihan APBK Intensif

Nov 20, 2025 - 21:00
Nov 21, 2025 - 17:23
 0  11
Sinergi Pemkab Berau dan YKAN Kuatkan Akuntabilitas Fiskal 14 Kampung Kelay Lewat Pelatihan APBK Intensif

KARTANEWS.COM, KELAY - Dalam upaya sistematis untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan di tingkat desa, sebanyak 14 kampung di Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, berpartisipasi dalam pelatihan intensif penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK). Kegiatan yang bertajuk “Kelas Belajar Akademi Kampung SIGAP (AKS) #6” ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 18 hingga 20 November 2025 dan secara spesifik diarahkan untuk mempersiapkan aparatur kampung menghadapi Tahun Anggaran 2026.

Pelatihan ini diselenggarakan di bawah naungan Program SIGAP Sejahtera, inisiasi kolaboratif antara Pemerintah Kabupaten Berau dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang telah berjalan sejak tahun 2021. Program ini berfokus pada tiga pilar utama, yakni tata kelola pemerintahan, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, dan penguatan kelembagaan ekonomi lokal. Untuk aspek peningkatan kapasitas teknis, YKAN menggandeng Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID).

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, Ir. Tenteram Rahayu, menekankan pentingnya kesiapan aparatur kampung sebagai kunci keberhasilan pembangunan.

“Banyak program bisa masuk ke kampung. Namun, kalau pemerintah kampung tidak siap, roda program akan tersendat. Karena itu, penguatan kapasitas aparatur menjadi kunci,” tegasnya.

Kegiatan AKS #6 ini menjadi tindak lanjut dari Forum Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan pada 5 November 2025. Diskusi tersebut melibatkan DPMK Berau, P3MD, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kecamatan Kelay, Yayasan Nastari, dan Yalira, yang mengidentifikasi adanya kebutuhan mendesak akan pendampingan teknis dalam penyusunan APBK sebagai persiapan memasuki Tahun Anggaran 2026.

Perwakilan YKAN, Gunawan Wibisono turut menyoroti tantangan fiskal di tingkat desa, terutama dengan adanya dinamika perubahan kebijakan transfer anggaran dari pemerintah pusat.

“Ke depan, kampung perlu mengaktifkan potensi internalnya. Jangan hanya mengandalkan dana dari pusat. Pendapatan Asli Kampung (PAK) harus diperkuat, salah satunya melalui pengelolaan sumber daya lokal yang berkelanjutan, seperti rotan,” ujarnya.

Pernyataan ini mendorong aparatur kampung untuk lebih proaktif dalam menggali potensi lokal dan mengelola sumber daya alam secara bijak, yang merupakan langkah vital menuju kemandirian ekonomi kampung dalam jangka panjang.

Peserta pelatihan ini berasal dari 14 kampung, meliputi Kampung Merasa, Muara Lesan, Sidobangen, Long Beliu, Merapun, Merabu, Mapulu, Panaan, Long Duhung, Long Keluh, Long Lamcin, Long Pelay, dan Long Sului. Diharapkan, hasil pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis dalam penyusunan APBK, tetapi juga memastikan bahwa alokasi anggaran benar-benar responsif terhadap kebutuhan riil dan berorientasi pada pembangunan yang inklusif bagi seluruh masyarakat. (DAA)

 

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0