Dinas Perikanan Berau Luncurkan Udang Secure, Dorong Pengelolaan Tambak Ramah Lingkungan
KARTANEWS.COM, BERAU —Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Perikanan resmi meluncurkan produk udang Secure (Shrimp Carbon Aquaculture) sebagai bagian dari upaya memperkuat pengelolaan tambak yang ramah lingkungan. Peluncuran dilakukan pada puncak Peringatan Hari Nusantara ke-24 Tahun 2025 yang dipusatkan di halaman kantor Dinas Perikanan, Kamis (11/12/2025).
Udang Secure merupakan hasil budidaya udang dengan sistem inovatif yang mengembalikan sebagian besar kawasan tambak menjadi mangrove alami, sekaligus menerapkan pola produksi rendah emisi. Model budidaya ini mulai berkembang di Berau dan dinilai menjadi terobosan penting menuju pengelolaan pesisir yang lebih berkelanjutan.
Kepala Dinas Perikanan, Abdul Majid, menyebutkan bahwa metode Secure dapat mengembalikan sekitar 50 hingga 80 persen areal tambak menjadi mangrove alami, sementara sisanya digunakan untuk budidaya udang. Pola ini memungkinkan ekosistem mangrove kembali pulih, meningkatkan kualitas perairan, sekaligus berdampak pada pengurangan emisi karbon.
“Secure ini menjadi contoh bahwa budidaya udang dapat dilakukan tanpa merusak lingkungan. Justru dengan mengembalikan mangrove, kualitas tambak meningkat dan produktivitas tetap terjaga,” ujarnya.
Saat ini, ada 20 tambak di Kabupaten Berau telah mengimplementasikan sistem ini. Salah satunya adalah Tambak Udang Windu di Kampung Suaran yang hasil produksinya resmi diluncurkan dalam kegiatan tersebut.
Peluncuran Secure dinilai sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Berau dalam mendorong prinsip ekonomi biru dan pengembangan sektor perikanan yang berkelanjutan.
Asisten III Setda Berau, Maulidiyah, menegaskan bahwa inovasi budidaya ramah lingkungan menjadi arah pembangunan pesisir yang harus diperkuat.
“Berau memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat besar, dan pengelolaannya harus dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab. Metode Secure adalah langkah nyata untuk memastikan tambak tetap produktif tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Pemerintah daerah juga menilai bahwa keberhasilan sistem ini akan mendorong peningkatan kualitas produk udang, memperkuat daya saing, serta membuka peluang ekspor di masa mendatang.
Dinas Perikanan menegaskan bahwa pihaknya terus memberikan pendampingan bagi pelaku usaha tambak yang berminat beralih ke sistem budidaya rendah emisi. Melalui pelatihan teknis, pemantauan kualitas lingkungan, hingga penyusunan standar produksi, pemerintah berharap model budidaya ini dapat diterapkan lebih luas.
Selain membersihkan kembali areal mangrove, pola Secure juga disebut mengurangi risiko penyakit pada udang, meningkatkan efisiensi pakan, serta memperbaiki kualitas air tambak secara alami. Upaya menjaga ekosistem pesisir, termasuk melalui sistem tambak ramah lingkungan, menjadi sangat penting mengingat perairan Berau merupakan jalur migrasi biota laut bernilai ekonomis.
Dinas Perikanan menetapkan bahwa penguatan Aquaculture ramah lingkungan akan menjadi salah satu prioritas program ke depan. Selain memperluas penerapan Secure, pemerintah mendorong penelitian berbasis kawasan, peningkatan kualitas SDM pembudidaya, dan berharap inovasi ini dapat menjadi model percontohan nasional dalam pengelolaan tambak rendah emisi dan berkelanjutan. (AUNI)
What's Your Reaction?
Like
0
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0