Dinas Pariwisata Evaluasi Pelatihan Guide, Fokus Perbaiki Sasaran Peserta
KARTANEWS.COM, BERAU – Dinas Pariwisata Kabupaten Berau melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan pemandu wisata (guide) yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Evaluasi ini dilakukan setelah ditemukan ketidaksesuaian antara sasaran pelatihan dengan peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pelaksana usaha jasa pariwisata dan ekonomi kreatif, Nurjatiah menyampaikan bahwa pelatihan guide tahun lalu belum sepenuhnya tepat sasaran.
Banyak peserta yang berasal dari kalangan ibu rumah tangga, padahal kegiatan tersebut ditujukan bagi para pelaku wisata atau masyarakat yang memang berkecimpung langsung dalam dunia pemanduan wisata.
“Kami memang menemukan bahwa sebagian besar peserta kemarin bukan berasal dari kalangan pelaku guide, tetapi ibu rumah tangga. Padahal, sasaran utama pelatihan ini adalah mereka yang benar-benar terlibat di lapangan sebagai pemandu wisata,” ujarnya saat ditemui pada Kamis (12/11/2025).
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena proses rekrutmen peserta selama ini masih diserahkan kepada pihak kampung atau kelurahan. Dinas Pariwisata selalu berkoordinasi dengan kepala kampung dalam menentukan peserta, dengan harapan data yang diberikan dapat sesuai dengan kebutuhan kegiatan.
“Setiap kali kami mengadakan pelatihan, pasti kami sampaikan persyaratan dan sasaran peserta yang diharapkan. Namun seleksi biasanya kami serahkan kepada kepala kampung. Mungkin pada pelaksanaan sebelumnya, data yang disampaikan belum benar-benar memperhatikan kebutuhan yang kami maksud,” jelasnya.
Sebagai bentuk perbaikan, Dinas Pariwisata akan memperketat mekanisme seleksi peserta pada kegiatan pelatihan mendatang. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah bekerja sama dengan organisasi profesi seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) agar peserta yang dilibatkan benar-benar berasal dari kalangan pemandu wisata aktif.
“Kalau melalui HPI, sudah jelas bahwa yang ikut adalah mereka yang memiliki dasar sebagai guide. Jadi tidak lagi ada peserta dari luar profesi seperti ibu rumah tangga atau pekerja di bidang lain,” tambahnya.
Kedepannya, Dinas Pariwisata juga akan memastikan bahwa setiap pelatihan, seperti pelatihan bahasa Inggris untuk pemandu wisata atau pegawai penginapan, memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas dan tepat sasaran.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah kampung agar kegiatan pelatihan berikutnya benar-benar menyentuh pelaku pariwisata yang membutuhkan peningkatan kapasitas,” tutupnya. (AUNI)
What's Your Reaction?
Like
0
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0