Antisipasi Risiko Wisata Alam, Disbudpar Gelar Bimtek Mitigasi Bencana di Segah

Dec 10, 2025 - 15:19
Dec 10, 2025 - 17:41
 0  4
Antisipasi Risiko Wisata Alam, Disbudpar Gelar Bimtek Mitigasi Bencana di Segah
Peserta Bimtek lakukan praktik identifikasi bahaya dan simulasi penyelamatan di kawasan Air Terjun Tambalang

KARTANEWS.COM, BERAU — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Berau menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Mitigasi Bencana bagi para pengelola wisata air di Kecamatan Segah. Kegiatan ini digelar sebagai upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya pengelola destinasi berbasis air yang memiliki potensi risiko keselamatan cukup tinggi.

Dalam kesempatan, Kepala Disbudpar Berau, Ilyas Natsir, melalui Kabid Pengembangan Destinasi Wisata, Samsiah Nawir, menjelaskan bahwa Kecamatan Segah dipilih sebagai lokasi pelaksanaan karena kawasannya memiliki sejumlah objek wisata air, termasuk Air Terjun Tambalang yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan khusus. 

Disbudpar menilai karakter wisata alam seperti ini perlu diimbangi dengan pemahaman memadai tentang mitigasi bencana dan keselamatan pengunjung.

“Destinasi wisata air di Segah memiliki potensi yang besar sekaligus tantangan keselamatan yang harus dikelola dengan baik. Karena itu, kemampuan pengelola dalam memahami mitigasi dan SOP keselamatan menjadi sangat penting,” ujarnya Samsiah, saat dikonfirmasi melalui via telepon, Rabu (10/12/2025).

Adapun peserta dalam Bimtek ini berasal dari kampung-kampung yang memiliki destinasi wisata air dan berada pada jalur pengembangan wisata terintegrasi di kawasan Segah. Empat kampung menjadi sasaran utama, yaitu Tepian Buah, Tumbit Melayu, Punan Mahkam, dan satu kampung tambahan binaan Pokdarwis. Namun dalam pelaksanaannya, peserta yang hadir berasal dari tiga kampung, yaitu Tepian Buah, Tumbit Melayu, dan Punan Mahkam.

Kawasan tersebut telah menjadi binaan Disbudpar sejak pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), sehingga pelatihan ini menjadi bagian dari proses penguatan kapasitas berkelanjutan.

Dalam kegiatan ini juga peserta menerima beragam materi strategis, mulai dari pengantar mitigasi bencana, manajemen risiko di destinasi, hingga penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) keselamatan dan evakuasi. Peserta juga diberikan pelatihan pertolongan pertama serta teknik dasar penyelamatan di wilayah air dan hutan.

Untuk memastikan materi bersifat aplikatif, Disbudpar menggandeng BASARNAS, PMI, dan BPBD sebagai narasumber teknis. BASARNAS memberikan pelatihan evakuasi di medan air, PMI mengajarkan pertolongan pertama, sementara BPBD membawakan materi terkait sistem penanggulangan bencana daerah dan mitigasi sesuai regulasi kebencanaan.

“Kami ingin peserta tidak hanya memahami teori, tetapi benar-benar mampu menerapkannya di lapangan,” tambahnya.

Sebagai bagian dari pelatihan, peserta mengikuti praktik lapangan yang dipusatkan di Air Terjun Tambalang. Dalam simulasi tersebut, peserta mempelajari cara mengidentifikasi potensi bahaya, teknik evakuasi korban, penggunaan peralatan keselamatan, hingga latihan komunikasi dan koordinasi saat terjadi keadaan darurat.

Simulasi ini dinilai penting mengingat karakter wisata air yang rawan insiden jika tidak dikelola dengan baik.

Disbudpar mengonfirmasi bahwa pelatihan serupa akan terus dilaksanakan ke depan, baik sebagai tindak lanjut untuk kampung yang sudah pernah mendapat pelatihan maupun untuk diperluas ke kecamatan lain yang memiliki daya tarik wisata alam berbasis air.

“Kapasitas SDM di destinasi harus terus diperkuat. Semua kampung wisata yang memiliki potensi risiko akan menjadi prioritas pelatihan berikutnya,” jelasnya.

Disbudpar juga mengimbau seluruh pengelola wisata agar menempatkan aspek keselamatan pengunjung sebagai prioritas utama. Dengan kesiapsiagaan yang baik, wisata alam di Berau diharapkan dapat berkembang secara aman, nyaman, dan berkelanjutan. (AUNI)

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0