Krisis MBG, Prabowo Panggil Kepala BGN, 40 Dapur Ditutup 

KARTANEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) usai kasus keracunan massal dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menimpa hampir 6.000 penerima di berbagai daerah. Pemerintah menilai pelaksanaan program mengalami kegagalan serius dalam aspek keamanan pangan.

Sejak awal 2025, tercatat 70 insiden keracunan di sejumlah wilayah, termasuk Bandung Barat, Jember, dan Jakarta. Mayoritas korban adalah pelajar dengan gejala mual, muntah, sakit perut, hingga sakit kepala usai mengonsumsi menu MBG.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang menyatakan 40 dari 45 dapur penyedia makanan ditutup karena melanggar standar higienitas. 

“Tidak ada toleransi. Kami sudah menutup 40 dapur yang terbukti tidak memenuhi SOP,” ujarnya, dikutip dari Infopublik.id, Sabtu (27/9/2025).

BGN membentuk dua tim investigasi, melibatkan Polri-BIN serta pakar independen, untuk mengusut penyebab kontaminasi pangan. Dugaan sementara, keracunan dipicu buruknya sanitasi dan proses penyiapan makanan.

Presiden Prabowo menegaskan pemerintah akan menangani krisis ini secara menyeluruh. 

“Saya akan panggil Kepala BGN dan semua pihak terkait. Ini masalah besar, dan harus diselesaikan,” ujarnya, dikutip dari ANTARA.

Anak-anak kita harus mendapat gizi yang aman dan layak,” sambungnya.

Ribuan siswa yang terdampak kini tengah mendapat perawatan medis, dengan biaya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Kementerian Kesehatan menyiagakan rumah sakit rujukan di setiap wilayah untuk memastikan pemulihan korban.

Sementara itu, pelaksanaan MBG di sejumlah daerah dihentikan sementara hingga hasil investigasi keluar. 

Pemerintah membuka opsi penegakan hukum terhadap pelaksana yang terbukti lalai, serta menyiapkan revisi total standar pengawasan dan manajemen dapur agar insiden serupa tidak terulang. (AUNI)