Polda dan Gubernur Lampung Sebut Lokasi Penebangan di Pesisir Barat diduga Lahan Pribadi

KARTANEWS.COM, INDONESIA — Kasus dugaan pembalakan liar di kawasan perbukitan Pekon Pugung Penengahan, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, kembali menyita perhatian setelah video aktivitas penebangan dan tumpukan kayu beredar luas di media sosial. Lokasi tersebut berada di area yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung, sehingga memicu kekhawatiran warga terhadap potensi dampak lingkungan.

Menindaklanjuti laporan masyarakat, Polda Lampung melalui Direktorat Reserse Kriminal Khusus telah memasang police line dan menghentikan seluruh aktivitas penebangan. Sejumlah orang juga telah dimintai keterangan untuk memastikan legalitas kegiatan tersebut.

Kapolda Lampung, Irjen Pol. Helfi Assegaf, menyatakan penyelidikan awal menunjukkan lokasi penebangan berada di luar kawasan hutan. 

“Yang jelas, masih proses penyelidikan. Dipastikan bahwa itu di luar kawasan hutan,” ujar Helfi di Kapolda Lampung, dikutip dari Kompas, Rabu (10/12/2025).

Dirinya menambahkan bahwa beberapa pihak yang diperiksa menyebut bahwa area tersebut merupakan lahan milik pribadi. Namun, ia belum membeberkan identitas pemiliknya. 

“Mereka menyampaikan lahan pribadi. Makanya kita konfirmasi dan sedang komunikasi dengan Kepala BPN,” ungkapnya.

Pernyataan senada disampaikan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal yang juga tidak mengungkap nama pemilik lahan. Ia menegaskan bahwa detail status kepemilikan dapat dicek melalui Dinas Kehutanan. 

“Coba cek detailnya sama Dinas Kehutanan ya,” ujarnya dikutip dari Kompas, Rabu (10/12/2025).

Meski demikian, Gubernur mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penebangan pohon tanpa perhitungan, sekalipun berada di tanah milik sendiri. 

“Kami imbau masyarakat untuk tidak menebang dahulu pohon-pohon besar, meskipun ada di atas tanah pribadi,” kata Mirza.

Penyelidikan oleh Polda Lampung masih berlangsung untuk memastikan apakah kegiatan penebangan tersebut memenuhi unsur pelanggaran, termasuk kemungkinan illegal logging yang dilakukan dengan dalih lahan pribadi. (AUNI)