Menhut Klaim Angka Kebakaran Hutan Turun Drastis di Bawah Kepemimpinan Presiden Prabowo

KARTANEWS.COM, JAKARTA – Berdasarkan laporan Kompas.com, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengumumkan keberhasilan signifikan dalam menekan luas area kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sepanjang tahun 2025. 

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni menyatakan bahwa upaya penanganan yang intensif telah membuahkan hasil, menempatkan angka Karhutla jauh lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan yang dicatat terbilang dramatis, yakni sebesar 162.821 hektare. Raja Juli mengungkapkan bahwa luas lahan yang terbakar berhasil dikurangi dari 376.805 hektare pada tahun 2024, menjadi hanya 213.984 hektare di tahun 2025.

"Kita dapat umumkan bahwa angka kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2025 ini turun dibandingkan Karhutla pada tahun 2024,," ujar Raja Juli kepada awak media di kantor Kemenhut, Jakarta Pusat pada Senin (13/10/2025).

Kemenhut menjelaskan bahwa prestasi ini tidak terlepas dari sinergi yang kuat antara Kemenhut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Koordinasi lintas sektoral ini disebut berkat arahan dan pengawasan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Angka karhutla bisa menurun, salah satu sebabnya ini adalah berkat kepemimpinan Pak Presiden Prabowo Subianto. Beliau dua kali ratas langsung memimpin rapat, menghadirkan kami semua, sampai detail beliau ngecek," jelasnya.

Menhut menambahkan, Presiden Prabowo mengambil peran aktif dengan memimpin langsung rapat terbatas (ratas) khusus penanganan Karhutla. Dalam ratas tersebut, Presiden memeriksa setiap detail operasional dan logistik yang diperlukan.

"Persiapan pesawat untuk waterbombing, pesawat untuk OMC, Operasi Modifikasi Cuaca, berapa harga dan sewanya, jenisnya, efeknya, apakah efisien, atau harus cari lagi di tempat lain," terangnya.

Presiden Prabowo dinilai sangat peduli (concern) terhadap masalah Karhutla karena dampak buruknya yang meluas, tidak hanya pada lingkungan tetapi juga pada sektor ekonomi dan sosial masyarakat.

"Presiden sangat tahu persis bahwa kebakaran hutan dan lahan ini akan membahayakan kesehatan masyarakat, juga akan berakibat terhadap ekonomi," katanya.

“Oleh karena itu beliau sangat serius memerintahkan kami untuk bekerja keras menekan angka karhutla,” sambungnya.

Isu internasional seperti kabut asap lintas batas (transboundary haze) yang sering mengganggu negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga menjadi perhatian serius Kepala Negara, kini berhasil diminimalisasi.

“Alhamdulillah sekali lagi pada tahun ini dapat kita kendalikan, tahun pertama kepemimpinan Pak Presiden Prabowo Subianto, beliau dapat menekan angka karhutla," tutupnya. (J)