Erick Thohir Resmi Jadi Menpora, Tinggalkan Jabatan Menteri BUMN

KARTANEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam perombakan Kabinet Merah Putih, Rabu (17/9/2025) di Istana Negara. Erick menggantikan Dito Ariotedjo yang telah menjabat sejak 2023.

Perubahan ini menjadi sorotan publik karena Erick sebelumnya dikenal sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dengan masuknya Erick ke Kemenpora, kursi Menteri BUMN kini untuk sementara akan diisi oleh pelaksana tugas hingga Presiden menunjuk pengganti definitif.

Pelantikan Erick berlangsung khidmat di Istana Negara, dengan Presiden Prabowo membacakan sumpah jabatan sesuai Keputusan Presiden Nomor 96/P Tahun 2025. Reshuffle ini dinilai sebagai langkah strategis Presiden untuk menempatkan tokoh yang tepat di bidang kepemudaan dan olahraga.

Erick Thohir bukan sosok baru di dunia olahraga. Rekam jejaknya sudah dikenal luas, mulai dari kepemilikan klub sepak bola Inter Milan di Italia, keterlibatan di klub basket NBA, hingga menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018. Jejak panjang inilah yang membuat kehadirannya di Kemenpora dipandang tepat, terutama dalam menghadapi berbagai agenda olahraga internasional yang menanti Indonesia.

“Pak Erick bukan orang baru di dunia olahraga. Pengalaman dan jejaring internasionalnya sangat diperlukan untuk memajukan olahraga kita,” ujar pengamat olahraga Arya Fernandes, dikutip dari Pikiran-Rakyat.

Kepergian Erick dari BUMN menyisakan tanda tanya besar. Kementerian tersebut mengelola ratusan perusahaan pelat merah dengan peran vital bagi perekonomian negara. Kekosongan ini membuat publik menunggu siapa yang akan ditunjuk Presiden untuk mengisi kursi strategis itu.

Meski demikian, Erick menegaskan bahwa Presiden telah menyiapkan langkah transisi.

“Untuk sementara akan ada Plt yang ditunjuk. Soal pengisian definitifnya, nanti akan diumumkan langsung oleh Presiden,” kata Erick, sebagaimana dilansir dari Detik.com.

Tugas Erick di Kemenpora tidaklah ringan. Ia harus membenahi tata kelola olahraga, mendorong prestasi atlet di level internasional, sekaligus memperkuat peran generasi muda dalam pembangunan nasional. 

Selain fokus pada olahraga, Kemenpora juga diharapkan menjadi rumah bagi program-program pemberdayaan pemuda, mulai dari kewirausahaan, kreativitas, hingga kepemimpinan sosial.

Dengan gaya kepemimpinan yang selama ini dikenal tegas sekaligus adaptif, Erick diharapkan dapat membawa wajah baru bagi Kemenpora. Publik menunggu gebrakan awalnya, terutama dalam menyiapkan atlet menghadapi kompetisi global dan memastikan pemuda Indonesia mendapat ruang lebih luas untuk berkembang.

Reshuffle ini menunjukkan arah baru Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo tampak memberi perhatian lebih pada sektor kepemudaan dengan menempatkan tokoh sekelas Erick di Kemenpora. 

Pada saat yang sama, kekosongan di Kementerian BUMN membuka ruang spekulasi tentang siapa sosok berikutnya yang akan dipercaya mengelola perusahaan-perusahaan negara. (AUNI)