Angka Pengangguran Indonesia Turun Jadi 7,46 Juta Orang, BPS Soroti Kualitas Pekerjaan yang Belum Merata

Nov 7, 2025 - 16:25
Nov 7, 2025 - 16:30
 0  3
Angka Pengangguran Indonesia Turun Jadi 7,46 Juta Orang, BPS Soroti Kualitas Pekerjaan yang Belum Merata
(halodoc)

KARTANEWS.COM, INDONESIA -- Kondisi ketenagakerjaan nasional pada Agustus 2025 menunjukkan arah perbaikan, meski masih dihadapkan pada tantangan kualitas pekerjaan.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,46 juta orang, setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,85 persen.

Angka tersebut turun 0,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan adanya perbaikan stabil di pasar kerja nasional. BPS menilai, tren ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global dan dinamika industri dalam negeri.

Dalam jumpa pers pada Rabu (5/11/2025), BPS mengumumkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2025 tercatat 4,85 persen, turun dari 4,91 persen pada Agustus 2024.

"Terjadi penurunan TPT, diikuti penurunan jumlah pengangguran terbuka menjadi 7,46 juta orang pada Agustus 2025", ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS RI.

Namun, BPS menggarisbawahi bahwa sebagian besar pertumbuhan tersebut disumbang oleh pekerja paruh waktu dan setengah pengangguran, bukan oleh kelompok pekerja penuh waktu.

Kategori Pekerjaan (Agustus 2025): 
1. Pekerja Penuh Waktu (98,65) Bekerja ≥ 35 jam per minggu; peningkatan terbatas           
2. Pekerja Paruh Waktu (36,29) Naik 1,66 juta orang; menunjukkan tren kerja fleksibel 
3. Setengah Pengangguran (11,60) Masih mencari pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan 

BPS menyampaikan bahwa peningkatan pekerja paruh waktu mengindikasikan perubahan pola kerja di masyarakat. 

Selain itu, BPS mencatat indikator lainnya yang menggambarkan kondisi ketenagakerjaan Indonesia pada Agustus 2025. Salah satunya, proporsi pekerja formal yang tercatat meningkat dari 42,05 persen pada Agustus 2024 menjadi 42,20 persen pada Agustus 2025.

Dari sisi spasial, BPS mencatat masih terdapat kesenjangan antara tingkat pengangguran di wilayah perkotaan dan pedesaan. TPT di wilayah perkotaan tercatat sebesar 5,75 persen, sementara di pedesaan hanya 3,47 persen.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa penyebaran kesempatan kerja belum merata. Wilayah perkotaan masih menghadapi tekanan akibat meningkatnya jumlah pencari kerja dan terbatasnya daya serap sektor formal, sedangkan sektor pertanian dan perikanan di pedesaan relatif lebih stabil, meski dengan tingkat produktivitas yang belum tinggi.

BPS juga menegaskan bahwa meskipun pasar kerja Indonesia menunjukkan tren positif, pemerintah perlu memperkuat kebijakan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan memperluas kesempatan kerja formal.

Dengan capaian tersebut, pasar tenaga kerja Indonesia pada Agustus 2025 dinilai berada dalam jalur pemulihan yang konsisten. Namun, peningkatan kualitas pekerjaan, penguatan sektor formal, dan pemerataan kesempatan kerja masih menjadi agenda penting dalam pembangunan ekonomi nasional. (AUNI)

What's Your Reaction?

Like Like 0
Dislike Dislike 0
Love Love 0
Funny Funny 0
Angry Angry 0
Sad Sad 0
Wow Wow 0