Apakah Deforestasi Hutan Mengancam Ekosistem Indonesia, Berikut Penjelasannya
KARTANEWS.COM, INDONESIA — Indonesia selama ini dikenal sebagai salah satu pemilik hutan hujan tropis terbesar di dunia, kembali menghadapi ancaman serius dari meningkatnya laju deforestasi. Berbagai laporan menunjukkan bahwa hilangnya tutupan hutan tidak hanya mengganggu kestabilan lingkungan, tetapi juga memicu bencana ekologis yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deforestasi adalah penebangan hutan, istilah ini merujuk pada pengurangan atau hilangnya area hutan secara permanen yang diubah fungsinya menjadi lahan non-hutan, seperti untuk pertanian, perkebunan, atau permukiman.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, deforestasi di Indonesia sebagian besar dipicu oleh kepentingan ekonomi, baik skala industri maupun aktivitas ilegal yang sulit dikendalikan. Kondisi ini membuat ekosistem hutan berada dalam posisi rentan dan terus tertekan.
Auriga Nusantara mencatat deforestasi pada 2023 mencapai sekitar 257.400 ha, mengalami peningkatan dari 230.800 ha pada 2022. Lembaga ini juga menyoroti bahwa 47% deforestasi 2023 terjadi di dalam kawasan berizin, seperti Hak Pengusahaan Hutan (HPH), Hutan Tanaman Industri (HTI), area pertambangan, serta konsesi perkebunan kelapa sawit.
Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit
Perkebunan kelapa sawit terus meluas dan menekan keberadaan hutan alam, termasuk kawasan bernilai konservasi tinggi. Tekanan ini menyebabkan hilangnya habitat alami yang sebelumnya menjadi rumah bagi ribuan spesies endemik.
Penebangan Kayu Memperparah Degradasi Hutan
Penebangan kayu turut menyumbang kerusakan besar pada hutan Indonesia. Illegal logging masih marak dan menyasar kawasan hutan primer, termasuk yang berada dalam wilayah konservasi. Di sisi lain, penebangan legal yang tidak diikuti standar pengelolaan berkelanjutan menyebabkan hutan produksi terdegradasi dan mudah dialihfungsikan. Praktik ini tidak hanya mengurangi kualitas hutan, tetapi juga membuka akses bagi kegiatan ilegal lainnya.
Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga menjadi salah satu penyumbang terbesar hilangnya tutupan hutan, terutama di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Kondisi kemarau panjang akibat El Niño juga memperparah penyebaran api dan membuat lahan gambut sangat mudah terbakar.
Pertambangan Merambah Kawasan Hutan
Aktivitas pertambangan, termasuk tambang emas, batu bara, hingga nikel, terus memperluas jejak kerusakannya di berbagai daerah, terutama di Kalimantan dan Papua. Akses yang terbuka juga memicu aktivitas perambahan, perburuan, hingga perdagangan satwa liar.
Laju Deforestasi Membawa Dampak Luas bagi Lingkungan dan Masyarakat
Kehilangan keanekaragaman hayati termasuk punahnya satwa endemik seperti orangutan, gajah sumatera, harimau sumatera, dan badak jawa. Meningkatnya bencana hidrometeorologi banjir, longsor, dan erosi akibat hilangnya penahan air alami. Emisi karbon meningkat tajam dari pembakaran biomassa dan lahan gambut, menjadikan Indonesia salah satu penyumbang emisi global dari sektor kehutanan. Gangguan siklus air yang berdampak pada kekeringan dan berkurangnya kualitas sumber air bersih. (AUNI)
What's Your Reaction?
Like
0
Dislike
0
Love
0
Funny
0
Angry
0
Sad
0
Wow
0