KARTANEWS.COM, BERAU – Semenjak dua hari jelang Idul Adha 1446 H, aktivitas jual beli di Pasar Adji Dilayas, Tanjung Redeb tampak lebih lengang dibanding tahun sebelumnya. Sejumlah pedagang mengaku sepi pembeli, bahkan di momen yang biasanya ramai seperti saat ini.
“Biasanya ketupat cepat laku kalau sudah dekat hari raya. Tapi sekarang sepi sekali, pembeli bisa dihitung jari,” ungkap Ana, salah seorang pedagang ketupat pada Rabu (5/6/2025).
Penurunan kunjungan pasar diduga disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah musibah banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Berau yang berdampak pada mobilitas warga untuk berbelanja ke pusat kota.
“Mungkin karena banjir juga. Banyak warga di kampung terdampak, jadi mereka fokus dengan musibah yang mereka alami,” ujar pedagang lain.
Beberapa pedagang juga mengeluhkan lokasi berjualan yang kurang strategis. Lapak yang berada di bagian belakang atau pojok pasar dinilai kurang terjangkau oleh arus pengunjung.
“Saya jual kebutuhan hari raya tapi tempat saya di pojok. Jarang dilewati orang, jadi dagangan nggak laku,” keluhnya.
Kondisi ini makin diperparah lagi dengan naiknya harga beberapa komoditas, seperti cabai keriting yang melonjak hingga Rp120.000 per kilogram, dari harga normal Rp80.000.
Pedagang berharap pemerintah daerah, melalui dinas terkait dapat memberikan perhatian lebih. Mulai dari pemerataan lokasi berjualan hingga penanganan dampak bencana yang memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat kedepannya. (AUNI)
