Tuesday, October 8, 2024
Google search engine
HomeEkonomiPara Penggemar Tupperware Mari Merapat! Ini Alasan Tupperware Ajukan Kebangkrutan

Para Penggemar Tupperware Mari Merapat! Ini Alasan Tupperware Ajukan Kebangkrutan

Advertisements

KARTANEWS.COM, Perusahaan asal Amerika yang populer dengan produk wadah makanannya, yaitu Tupperware Brands Corporation (Tupperware), resmi mengajukan kebangkrutan.

Perusahaan yang telah beroperasi selama 78 tahun itu telah mengajukan permohonan bantuan perlindungan kebangkrutan Bab 11 ke Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Delaware pada Selasa, 17 September 2024. Tupperware butuh persetujuan pengadilan untuk menentukan kelanjutan perusahaan mereka ke depan.

“Selama beberapa tahun terakhir, posisi keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan makroekonomi yang menantang,” kata Presiden dan CEO Tupperware, Laurie Goldman, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari press release di laman resmi Tupperwarebrands.com pada 17 September 2024 terkait pengumuman pengajuan kebangkrutan Tupperware Brands Corporation.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, manajemen mengatakan telah mengalami kerugian yang meningkat karena permintaan yang turun drastis. Kenaikan biaya tenaga kerja, pengiriman, dan bahan baku pascapandemi COVID-19 seperti resin plastik juga menekan bisnisnya.

Pengajuan kebangkrutan ini memberi perusahaan waktu selama 30 hari untuk menemukan investor baru. Selain itu, selama proses tersebut berlangsung, Tupperware juga berencana untuk tetap menjalankan operasi bisnisnya.

“Untuk Anda member tim Tupperware yang berdedikasi, berjualan, memasak, atau sekadar menyukai produk Tupperware kami, Anda adalah bagian dari keluarga Tupperware. Kami berencana untuk terus melayani pelanggan setia kami dengan produk berkualitas tinggi yang mereka sukai dan percayai selama proses ini,” ungkap Laurie. Lebih lanjut, Tupperware akan tetap fokus untuk menyediakan produk mereka kepada pelanggannya melalui konsultan penjualan mereka, mitra ritel, dan juga penjualan daring (di platform penjualan online).

Di sisi lain, menurut Ketua Eksekutif di firma analisis keuangan RapidRatings, James Gellert, “Dengan neraca yang baru-baru ini, direstrukturisasi dan dorongan keuangan sementara, leverage Tupperware yang tinggi, penjualan yang menurun, dan margin keuntungan yang menyusut, terlalu berat untuk diatasi.”

Berdasarkan dokumen permohonan kebangkrutan yang diajukan perusahaan ke Pengadilan Kepailitan AS untuk Distrik Delaware, Tupperware memiliki aset US$500 juta hingga US$1 miliar dengan liabilitas/kewajiban perusahaan yaitu mencapai US$1 miliar-US$10 miliar.

Menengok sedikit sejarahnya, Tupperware didirikan pada 1946 oleh Earl Tupper, seorang ahli kimia dan pebisnis asal Amerika Serikat. Tupper menciptakan wadah penyimpanan makanan yang inovatif, berbahan plastik yang ringan dan tahan lama, yang bisa menjaga makanan tetap segar. Pada tahun 1950-an, Tupperware menjadi semakin populer karena produk wadah makanannya yang dianggap praktis dan inovatif. Selain itu, strategi penjualan langsung (directselling) yang melibatkan ibu-ibu rumah tangga dalam pertemuan sosial untuk mendemonstrasikan cara penggunaan produk, yang dinamakan “Tupperware Party”, juga ikut berkontribusi mempopulerkan brand ini. Konsep ini sukses besar dan menjadikan Tupperware dikenal secara global, termasuk di Indonesia. (istimewa)

Sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/news/20240919070242-4-572867/good-bye-tupperware-perusahaan-resmi-ajukan-kebangkrutan

https://www.reuters.com/business/retail-consumer/tupperware-brands-files-chapter-11-bankruptcy-2024-09-18/

https://ir.tupperwarebrands.com/news-and-events/press-releases/2024/09-18-2024-043654053

https://www.rapidratings.com/post/tupperware-files-for-bankruptcy-as-its-colorful-containers-lose-relevance

https://www.detik.com/jabar/bisnis/d-7549076/sejarah-tupperware-dari-kesayangan-emak-hingga-terancam-bangkrut

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments