KARTANEWS.COM, TANJUNG REDEB – Usai melakukan peninjauan di PSAD Berau, Presiden Jokowi melanjutkan perjalanannya menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai untuk meninjau dan melihat langsung fasilitas kesehatan yang ada di RSUD Abdul Rivai.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengevaluasi langsung berbagai fasilitas kesehatan yang tersedia di rumah sakit tersebut. Setibanya di lokasi, Presiden meninjau berbagai layanan utama, termasuk loket pendaftaran, klinik gigi, klinik bedah, klinik penyakit dalam, serta fasilitas kesehatan lainnya.
Dalam peninjauan ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy; Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni; Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik; Pj. Bupati Berau, Sufian Agus; serta Direktur RSUD dr. Abdul Rivai, dr. Jusram.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi memuji perencanaan pengembangan RSUD dr. Abdul Rivai, yang menurutnya telah dirancang dengan sangat baik. Beliau juga berkomitmen untuk memastikan pembangunan fisik RSUD ini dapat segera selesai dengan berkoordinasi bersama presiden terpilih.
“Rumah Sakit dr. Abdul Rivai di Berau ini memiliki master plan yang sudah baik. Harapannya, pengembangan ini akan menjadikan rumah sakit ini berstandar lebih tinggi,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga menyoroti perlunya meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Berau, mengingat keterbatasan fasilitas dan infrastruktur yang ada. Dia mendorong pemerintah daerah untuk turut berperan aktif dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Abdul Rivai.
“Fasilitas seperti CT-scan, mamografi, cath lab, dan alat ICU akan disediakan oleh pemerintah pusat, namun pembangunan gedung dan ruangannya perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah,” tambah Presiden.
Direktur RSUD dr. Abdul Rivai, dr. Jusram mengungkapkan bahwa tingkat hunian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) telah mencapai 92 persen, jauh dari batas ideal. Di samping itu, beberapa peralatan medis mendesak untuk segera diperbarui.
“CT scan kami sudah berusia 11 tahun, dan kami membutuhkan upgrade ke versi 128 slice. Selain itu, MRI yang dibutuhkan oleh pasien masih harus dirujuk ke rumah sakit lain karena kami belum memiliki fasilitas tersebut,” ungkapnya.
Tak lupa dirinya menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Presiden Jokowi dengan harapan bahwa kunjungan ini akan mendorong perkembangan pelayanan kesehatan di Berau.
“Kami berharap kunjungan Presiden Joko Widodo ini akan berdampak besar bagi pengembangan sektor kesehatan di Kabupaten Berau, terutama karena letaknya yang jauh dari pusat rujukan,” tandasnya. (DAA)
