KARTANEWS.COM, BERAU — Momentum arus balik Idulfitri 1446 Hijriah menjadi catatan penting bagi kinerja transportasi udara di Kalimantan Timur. BLU UPBU Kelas I Kalimarau mencatat peningkatan aktivitas penerbangan yang signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Lonjakan ini tidak hanya tercermin dari jumlah pergerakan pesawat tetapi juga pada volume penumpang dan kargo, terutama pada H+3 dan H+6 Lebaran, yakni tanggal 3 dan 6 April 2025.
Pada H+3, tercatat enam penerbangan yang beroperasi dengan total 12 pergerakan pesawat—angka ini menunjukkan peningkatan 20% dibandingkan tahun 2024 yang hanya mencatat lima penerbangan (10 movement). Penumpang yang tiba di Berau meningkat tajam sebesar 27%, dari 301 menjadi 383 orang. Sementara itu, jumlah penumpang yang berangkat dari Kalimarau juga menunjukkan pertumbuhan meskipun lebih moderat, yakni naik 2% dari 403 menjadi 411 penumpang.
Lonjakan volume kargo pun turut meningkat tajam. Pada hari yang sama, kargo yang masuk melalui Kalimarau meningkat lebih dari dua kali lipat, yakni dari 359 kilogram menjadi 1.143 kilogram (naik 218%). Kargo yang diberangkatkan bahkan melonjak hampir lima kali lipat, dari 70 kilogram menjadi 417 kilogram atau meningkat 496%.
Peningkatan tidak berhenti di sana, pada H+6, lonjakan terus terjadi. Total pergerakan pesawat naik dari 14 menjadi 18 atau bertambah sekitar 29% dengan kehadiran sembilan pesawat. Penumpang yang datang ke Kalimarau melonjak 35%, dari 624 orang di tahun sebelumnya menjadi 843 orang. Penumpang yang berangkat mencatat lonjakan lebih tinggi lagi, yakni 61%, dari 580 menjadi 934 orang.
Untuk lalu lintas kargo pada hari itu, tercatat volume kedatangan mencapai 2.840 kilogram, naik signifikan sebesar 82% dari sebelumnya 1.561 kilogram. Namun, volume kargo yang diberangkatkan justru menurun 46%, dari 715 kilogram menjadi 385 kilogram. Ini merupakan sebuah dinamika yang mencerminkan perubahan pola distribusi logistik selama periode arus balik.
Kepala Kantor BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin menyatakan bahwa peningkatan ini merupakan refleksi dari kepercayaan publik terhadap layanan transportasi udara sekaligus hasil dari kolaborasi lintas sektor dalam menjamin kelancaran operasional selama periode krusial.
“Kami menyadari bahwa lonjakan aktivitas seperti ini membutuhkan kesiapan yang matang. Berkat sinergi dengan mitra layanan dan pemangku kepentingan lainnya, operasional tetap berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi para penumpang,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya terus mengutamakan standar pelayanan meskipun tekanan operasional meningkat selama musim mudik dan arus balik. Menurutnya, Bandara Kalimarau berkomitmen tidak hanya sebagai gerbang transportasi tetapi juga sebagai simpul penting dalam mendukung mobilitas masyarakat dan kelancaran arus logistik di kawasan timur Indonesia.
Dengan tren peningkatan yang terjadi secara konsisten dari tahun ke tahun, Kalimarau diproyeksikan akan memainkan peran yang kian strategis dalam menjembatani konektivitas wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di sektor pariwisata dan perdagangan. (DAA)