KARTANEWS.COM, BERAU– Menandai peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemerintah Kabupaten Berau menggelar kampanye masif bertajuk “Aksi Bersih” yang dipusatkan di kawasan wisata kuliner Tepian Sungai Segah dan sepanjang bantaran sungai pada Jumat (11/7/2025) pagi. Aksi ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk menanggulangi persoalan sampah, khususnya limbah plastik yang terus mengancam ekosistem.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar membersihkan, namun juga menjadi momentum edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sejak dari sumbernya. Bupati Sri Juniarsih dan Wakil Bupati Gamalis turut serta langsung dalam kegiatan ini, menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan lingkungan.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim Suharjana persoalan sampah plastik adalah isu lingkungan paling krusial saat ini. Ia menyoroti peningkatan volume sampah plastik dari tahun ke tahun yang dipicu oleh berbagai faktor.
“Secara tidak sadar, kita semua adalah produsen sampah plastik,” ujarnya.
“Peningkatan jumlah penduduk, tingginya aktivitas ekonomi dan sosial, dominasi produk sekali pakai, serta material plastik yang murah dan produksinya masif, menjadikan jenis sampah ini sebagai tantangan lingkungan terbesar karena tidak mudah terurai,” sambungnya.
Untuk menanggulangi masalah ini, Mustakim menekankan pentingnya pemilahan sebagai langkah awal yang efektif. Ia mengungkapkan, saat ini telah terbentuk 23 unit Bank Sampah yang tersebar di berbagai kampung dan kelurahan.
“Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sejatinya adalah proses akhir dari siklus sampah. Seharusnya, penyelesaian persoalan sampah dimulai di tingkat rumah tangga melalui pemilahan,” tegasnya.
Bupati Berau, Sri Juniarsih menegaskan bahwa kebiasaan memilah sampah plastik harus dibudayakan di seluruh lapisan masyarakat. Ia memaparkan data yang menjadi dasar langkah strategis pemerintah daerah.
“Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2024, volume sampah nasional mencapai 54 ribu ton, di mana 67 persen di antaranya berhasil dikelola, namun 32 persen sisanya tidak terkelola,” jelasnya.
Sebagai wujud konkret komitmen pemerintah, Pemkab Berau berencana menyediakan bantuan armada pengangkut sampah berupa mobil untuk setiap kelurahan. Program ini diharapkan dapat menjadi insentif bagi masyarakat untuk melakukan pemilahan dan mampu secara signifikan menekan angka sampah plastik di Berau.
“Dengan adanya bantuan ini, sampah di masa depan akan terpilah dengan baik di tingkat kelurahan. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik seperti biji plastik dapat dikelola lebih lanjut,” pungkasnya. (DAA)