KARTANEWS.COM, BERAU – LPG 3 kg bersubsidi selama ini sering menjadi rebutan di pasaran bahkan kerap dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Padahal, tidak semua masyarakat berhak membeli dan menggunakan tabung gas bersubsidi tersebut.
Merujuk pada ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan diperkuat oleh kebijakan daerah hanya ada empat kelompok yang secara resmi berhak menerima dan menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.
Inilah 4 Kelompok yang Berhak:
1. Rumah Tangga Miskin
Rumah tangga yang tergolong tidak mampu secara ekonomi dan telah terdata dalam basis data terpadu pemerintah (DTKS).
2. Usaha Mikro
Usaha kecil seperti pedagang kaki lima, warung makan sederhana, atau UMKM yang menggunakan LPG untuk keperluan produksi berskala kecil.
3. Nelayan Kecil
Nelayan yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar kapal kecil (biasanya < 5 GT) dan termasuk dalam kategori penerima bantuan sosial.
4. Petani Kecil
Petani yang memanfaatkan LPG untuk pengolahan hasil pertanian secara sederhana serta tercatat dalam kelompok tani binaan.
Pemkab Berau melalui Diskoperindag mengingatkan bahwa distribusi LPG subsidi di luar kelompok penerima sah adalah pelanggaran baik dari sisi penyalur maupun konsumen.
“Gas elpiji subsidi bukan untuk ASN, karyawan swasta atau usaha menengah ke atas. Kalau bukan termasuk empat kelompok itu, berarti tidak berhak,” tegas Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yulianti.
Pemerintah daerah juga mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi dan melapor jika menemukan penyalahgunaan atau praktik jual beli di atas HET. Data penerima subsidi akan terus disempurnakan melalui pengawasan yang ketat sampai ke bawah agar sistem subsidi jatuh ke tangan yang tepat. Sebagai langkah jangka panjang, Pemkab Berau akan terus mendorong pendataan ulang terhadap warga penerima subsidi dan penguatan koordinasi dengan Pertamina serta pihak kecamatan dan kampung. (AUNI)
