KARTANEWS.COM, BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau menegaskan kembali komitmennya dalam mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan, seiring dengan upaya peningkatan ekonomi masyarakat berbasis pariwisata dan warisan lokal. Hal ini disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Bupati Berau, Maulidiyah dalam sebuah acara mini-expo bertema “Peran Komunitas dan Pelaku pariwisata dalam menjaga Alam untuk Masa Depan”.
Ia menyambut baik acara tersebut sebagai upaya kolaboratif untuk pariwisata lestari, menekankan pentingnya kesadaran akan konservasi lingkungan demi keberlanjutan destinasi wisata.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Berau, kami menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini sebagai suatu bentuk atau sebagai suatu langkah bersama dalam menciptakan sektor pariwisata yang berkelanjutan yang tentunya harus dipadukan dengan kesadaran akan pelestarian lingkungan destinasi wisata untuk terus terlestari secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan 18 desa wisata dan 225 destinasi wisata (termasuk ekowisata seperti mangrove Teluk Semanting), Kabupaten Berau mengoptimalkan konsep “kembali ke alam” yang didukung masyarakat. Pemerintah daerah mengapresiasi mitra seperti YKAN dan Indikon, meyakini hal ini akan menjadikan Berau destinasi unggulan di Kalimantan Timur.
“Berau kedepan tidak hanya dikenal dengan wisata pulaunya, namun juga dikenal dengan ekowisatanya. Apalagi sekarang kita lagi melakukan RPJMD, fokus kita adalah pariwisata. Itu visi misi Perusahaan Berau 2025-2029,” katanya.
Dirinya juga menyoroti peran penting masyarakat dan wisatawan dalam memahami dan menjaga lingkungan. Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah, khususnya di area wisata merupakan salah satu bentuk pariwisata itu sendiri.
“Jadi, jangan sampai kita hanya mempromosikan pariwisata, namun kita juga harus menjaga lingkungan di sekitar kita,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Berau memiliki program pengelolaan sampah terpadu yang mencakup penataan lokasi pembuangan sampah dan tempat penampungan sementara di Kalimantan Timur. Program ini bertujuan menciptakan destinasi wisata yang bersih dan nyaman melalui kolaborasi dengan mitra pembangunan dan seluruh pihak terkait. Selain itu, ada fokus pada pengurangan sampah plastik dalam kegiatan pariwisata dan penyediaan fasilitas pendukung untuk meminimalkan dampak di area hutan dan pesisir.
“Kita bisa memanfaatkan keindahan alam sebagai sumber daya pariwisata dan memanfaatkan keuntungan ekonominya. Namun, kita tidak boleh lupa untuk terus menjaga keberlanjutan dan ekosistemnya agar terus lestari dan bermanfaat untuk generasi selanjutnya,” pungkasnya. (J)