KARTANEWS.COM, BERAU – Ketua Umum Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Kabupaten Berau, Herman Tullah menyampaikan komitmennya untuk memajukan olahraga panahan tradisional sebagai bagian dari prestasi, penguatan nilai-nilai budaya, sekaligus pengamalan ajaran Islam.
Dalam sambutannya pada acara pengukuhan pengurus PERPANI dan FESPATI periode 2025–2029, Herman merasa terhormat atas amanah yang diberikan dan mengapresiasi kehadiran pengurus sebelumnya.
“Kami merasa ini bukan sekadar jabatan tapi tanggung jawab besar untuk membangun panahan tradisional yang bukan hanya berprestasi tapi juga bernilai ibadah,” ujarnya.
Ia menyoroti capaian FESPATI Berau yang membanggakan, mulai dari juara 3 panahan tradisional tingkat Kaltim dua tahun lalu hingga perwakilan Berau yang menembus kejuaraan dunia di Turki dan finis di posisi 8 dari 22 negara. Bahkan, Herman menyebut akan ada agenda internasional selanjutnya di Korea pada Oktober mendatang yang diharapkan bisa diikuti oleh wakil dari Berau.
“Ini membuktikan bahwa dari daerah pun kita bisa berbicara di tingkat dunia. Mudah-mudahan akan lebih banyak atlet Berau yang tampil di pentas internasional,” katanya.
Lebih jauh, Herman menekankan bahwa memanah bukan hanya soal fisik atau kompetisi tetapi juga memiliki nilai religius. Ia mengutip sabda Rasulullah SAW. yang menganjurkan umat Islam untuk mengajarkan anak-anaknya memanah, berkuda, dan berenang.
“Dalam riwayat lain, Rasulullah bahkan menyebut melempar anak panah lebih beliau sukai daripada menunggang kuda. Ini menunjukkan betapa luhur dan bernilainya panahan dalam agama islam,” jelasnya.
Di akhir sambutan, Herman mengajak seluruh pengurus dan pegiat panahan untuk menjalankan amanah ini dengan niat tulus dan semangat kebersamaan.
“Mari kita anggap ini sebagai ladang amal. Semoga apa yang kita korbankan baik tenaga, pikiran, maupun harta akan diganti berlipat oleh Allah SWT. Kami juga berterima kasih kepada para sponsor yang turut berkolaborasi demi terselenggaranya acara ini,” tutupnya. (AUNI)