Wednesday, October 1, 2025
Google search engine
HomeBerauIndera Teguh Nur Cahyadi, Pilar Jurnalisme Berintegritas di Kalimantan Timur

Indera Teguh Nur Cahyadi, Pilar Jurnalisme Berintegritas di Kalimantan Timur

KARTANEWS.COM, BERAU — Dalam lanskap media lokal yang kian ramai namun seringkali gaduh, ada satu sosok yang memilih berjalan tenang namun tegas, Indra Teguh Cahyadi. Ia bukan jurnalis yang gemar tampil di depan sorotan kamera melainkan lebih dikenal sebagai sosok penjaga arah di balik layar, memastikan media tetap berjalan di rel yang benar.

Dari kabupaten Berau, wilayah yang lebih dikenal karena pesona alamnya ketimbang geliat medianya. Teguh merintis langkah besar untuk membenahi dunia jurnalistik lokal. Ia kini menjabat sebagai Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Berau sekaligus Ketua Harian SMSI Kalimantan Timur.

Perannya bukan hanya administratif. Ia adalah penjaga kompas moral bagi media daring yang terus tumbuh bak jamur di musim hujan. Di tengah gempuran konten sensasional dan informasi tak terverifikasi, Teguh hadir sebagai pengingat bahwa jurnalisme bukan sekadar menulis tapi menyaring dan bertanggung jawab atas apa yang dipublikasikan.

“Media bukan tempat mengobral isu. Ia harus menjadi penjaga nurani publik,” begitu prinsip yang sering ia sampaikan dalam pelatihan atau bincang santai dengan para wartawan muda.

Langkah nyatanya terlihat dari upaya pembenahan internal SMSI Berau, hanya media berbadan hukum yang bisa bergabung dan wartawan wajib menunjukkan sertifikasi kompetensinya. Teguh menolak praktik “media abal-abal” yang hanya aktif saat proyek atau pemilu dan berani mengecam jurnalisme transaksional yang mencoreng profesi.

Meski begitu, ia bukan tipikal pemimpin yang keras kepala. Gaya komunikasinya akrab dan ringan namun tetap berisi. Ia bisa menyampaikan kritik kepada pejabat atau sesama wartawan tanpa harus menaikkan nada bicara. Gaya ini justru membuatnya dihormati oleh banyak pihak termasuk mereka yang pernah dikritiknya.

Tak hanya berperan sebagai pemimpin organisasi, Teguh juga aktif sebagai mentor. Ia sering mengisi kelas jurnalistik, membantu media lokal menyusun pedoman redaksional bahkan mengajak diskusi seputar etika dalam pemberitaan. Semua itu dilakukan di sela kesibukan tanpa pamrih.

Di balik perawakannya yang bersahaja, tersimpan semangat yang tak mudah padam. Bagi Teguh menjadi jurnalis adalah soal merawat akal sehat masyarakat. Ia percaya bahwa di era digital seperti sekarang, wartawan justru harus lebih peka dan bertanggung jawab karena satu berita bisa memantik kesadaran atau justru menyulut kebingungan.

“Kalau media hanya jadi ruang teriakan tanpa arah, lalu siapa yang akan mengimbangi informasi?” ujarnya dalam satu perbincangan sore di sebuah kedai kopi kecil, tempat favoritnya berdiskusi dengan rekan sejawat.

Dari kota kecil di ujung Kalimantan Timur, Teguh menunjukkan bahwa integritas dan semangat menjaga kualitas media tidak membutuhkan panggung besar. Cukup hati yang bersih dan tekad yang teguh. (AUNI)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments