KARTANEWS.COM, BERAU – Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Berau berharap dapat beroperasi mandiri, terpisah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hal ini krusial untuk mengatasi minimnya personel dan keterbatasan ruang gerak, demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Komandan Regu (Danru) Pemadam Kebakaran (Damkar) Berau, Agus mengungkapkan harapan besar agar Damkar dapat segera berdiri sendiri, tidak lagi tergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Menurutnya, minimnya personel dan terbatasnya ruang gerak akibat masih di bawah naungan BPBD menjadi penghalang utama dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
“Ruang gerak kita kurang leluasa sehingga kita banyak kekurangan, jadi kita juga terkedala dalam hal penambahan personel, perawatan unit, dan perbaikan unit,” ujarnya.
Kondisi ini sangat memprihatinkan, mengingat jumlah personel Damkar saat ini masih sangat minim. Bahkan, di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Kelai, hanya ada satu personel Damkar. Padahal standar operasional prosedur (SOP) untuk satu unit Damkar membutuhkan enam orang personel.
“Kita selalu mengusulkan penambahan personel, namun tidak direspon,” tuturnya.
Pemisahan Damkar dari BPBD dinilai sebagai kabar baik yang sudah lama dinanti. Dengan menjadi institusi mandiri, Damkar diharapkan akan lebih leluasa dalam mengelola anggaran, menambah personel, serta melakukan perawatan dan perbaikan unit secara lebih efisien.
“Bagi kami, yang pasti ini berita baik dan kita lebih optimalkan lagi pelayanan kita ke masyarakat,” tegasnya.
Agus juga menyoroti pentingnya pemisahan ini untuk penambahan unit di kampung-kampung serta memenuhi standar ideal personel. Ia berharap pemerintah dapat segera mempercepat proses pemisahan ini tanpa hambatan.
“Idealnya kalau setiap posko kecamatan, kalau bisa ada 20 personel,” pungkasnya. (J)