KARTANEWS.COM, BERAU – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Berau menemukan pelanggaran serius dalam distribusi LPG 3 kg di wilayah Kecamatan Talisayan. Temuan tersebut diungkapkan dalam rapat evaluasi distribusi elpiji bersama stakeholder, Senin (7/7/2025).
Salah satu temuan paling mencolok adalah keberadaan tiga sub penyalur tanpa izin yang tidak mengetahui bahwa nama mereka digunakan sebagai sub penyalur oleh pihak lain. Fakta ini disampaikan langsung oleh Kabid Bina Usaha Perdagangan, Hotlan Silalahi saat memaparkan hasil pengawasan lapangan.
“Di Talisayan ada tiga sub penyalur yang tidak tahu mereka jadi sub penyalur. Nama mereka dipakai tapi tidak pernah menjalankan tugas distribusi. Ini jelas manipulatif,” ujarnya.
Ia menyatakan bahwa jika agen atau penyalur tidak segera melakukan pembenahan atas pelanggaran tersebut, maka penyalur resmi akan dikenakan sanksi karena dianggap mengelabui sistem distribusi yang telah diatur dalam regulasi.
Hotlan juga mengungkapkan bahwa hampir 90% sub penyalur di lapangan menjual LPG 3 kg di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Penyebab utama kondisi ini, menurutnya adalah penyalur yang tidak menjalankan fungsinya secara langsung.
“Seharusnya penyalur mendistribusikan langsung ke sub penyalur. Tapi yang terjadi, justru sub penyalur harus datang mengambil sendiri ke penyalur. Ini melanggar ketentuan,” jelasnya.
Sistem seperti ini membuka celah permainan harga dan beban biaya tambahan di tingkat bawah yang akhirnya membebani masyarakat kecil sebagai penerima LPG subsidi.
Diskoperindag menegaskan bahwa seluruh agen dan penyalur sudah ditegur, namun teguran disesuaikan bobot pelanggarannya. Untuk kasus pemalsuan data sub penyalur di Talisayan, ini menjadi peringatan keras dan terakhir. (AUNI)
