Site icon Kartanews

BI Tahan Suku Bunga 5,50% Guna Prioritaskan Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Global

KARTANEWS.COM, BERAU — Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-Rate) di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2025. Keputusan ini diambil untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah berbagai tekanan eksternal, seperti konflik geopolitik, potensi tarif dagang baru, hingga ketidakpastian arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (The Fed).

Meski nilai tukar rupiah tercatat menguat sekitar 4% sejak April 2025, BI menilai kondisi pasar global masih diliputi ketidakpastian. Pelonggaran kebijakan secara prematur dinilai dapat menimbulkan risiko keluarnya arus modal asing dan mengganggu stabilitas pasar keuangan.

Di kutip dari CNBC Indonesia, dalam konferensi pers Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa keputusan ini mempertimbangkan stabilitas nilai tukar dan ketahanan ekonomi nasional. Ia menekankan pentingnya kebijakan moneter yang pro-stabilitas di tengah dinamika global.

Langkah mempertahankan suku bunga juga dimaksudkan untuk menjaga daya saing investasi Indonesia. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tetap kompetitif, menarik minat investor global tanpa mengorbankan kestabilan dalam negeri.

Menurut laporan Reuters yang dirilis pada 18 Juni 2025, BI menyatakan bahwa meskipun inflasi tetap terkendali, risiko dari sektor pangan dan energi akibat ketegangan geopolitik tetap menjadi perhatian utama.

Pelaku pasar sempat berharap adanya pelonggaran suku bunga, terutama karena inflasi menunjukkan tren yang menurun. Namun, BI menegaskan bahwa waktu pelonggaran akan sangat bergantung pada arah kebijakan bank sentral global dan kondisi stabilitas makro domestik. Dalam laporan CNBC Indonesia, Perry Warjiyo menyebut kemungkinan penurunan suku bunga akan lebih terbuka pada kuartal III atau IV 2025, tergantung data yang berkembang.

Keputusan BI untuk tetap menahan suku bunga menunjukkan strategi kebijakan yang berhati-hati. Dalam kondisi global yang tak pasti, bertahan dan mengamankan stabilitas menjadi langkah bijak demi menjaga kepercayaan pasar. (AUNI)

 

Exit mobile version