KARTANEWS.COM, BERAU — Kabupaten Berau terus menunjukkan performa gemilang dalam ekspor hasil laut melalui Bandara Kalimarau. Hingga 10 April 2025, Badan Layanan Umum Kantor UPBU Kelas I Kalimarau melaporkan bahwa pengiriman kargo ekspor hasil laut telah mencapai pengiriman ke-55 yang dikelola oleh Borneo Center Logistic.
Pengiriman terbaru dilakukan dengan maskapai Batik Air ID-6431 menuju Kuala Lumpur via Jakarta. Komoditas yang dikirim meliputi ikan merah, ikan kerapu, kepiting rajungan, dan udang putih dengan total berat 244 kilogram (6 koli).
Sejak ekspor pertama kali diluncurkan, pertumbuhan signifikan terlihat pada distribusi hasil laut Berau ke pasar internasional. Berikut akumulasi data ekspor hingga saat ini:
- Kuala Lumpur: 483 koli (15.529 kg)
- Singapura: 299 koli (7.542 kg)
- Shanghai: 4 koli (92,4 kg)
Kepala Bandara Kalimarau, Ferdinan Nurdin menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi erat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan mitra logistik. Keberhasilan ini dikatakannya bahwa komoditas hasil laut Berau memiliki kualitas tinggi dan mampu bersaing di pasar global.
“Hasil laut seperti kepiting rajungan, ikan bawal, dan udang putih telah diakui kualitasnya oleh pasar internasional. Kami optimis volume ekspor akan terus meningkat,” ujarnya.
Selain sektor perikanan, Kabupaten Berau juga memiliki potensi besar di bidang pertanian, perkebunan, dan produk olahan lainnya. Dengan adanya agen logistik baru dan peningkatan fasilitas di Bandara Kalimarau, peluang untuk memperluas cakupan ekspor semakin terbuka lebar.
Dirinya menambahkan bahwa keberlanjutan program ekspor ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan di Bandara Kalimarau agar distribusi komoditas unggulan Berau berjalan lancar,” tambahnya.
Dengan total pengiriman yang telah mencapai lebih dari 23 ton sejak Juli 2024, Kabupaten Berau semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu pusat ekspor komoditas laut unggulan di Indonesia. Sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha diharapkan dapat memperkuat daya saing daerah ini di pasar internasional.
Bandara Kalimarau kini tidak hanya menjadi gerbang utama ekspor tetapi juga simbol kemajuan ekonomi Kabupaten Berau. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak akan menjadi kunci untuk menjadikan Berau sebagai pemain utama dalam perdagangan global komoditas hasil laut. (DAA)
