KARTANEWS.COM, BERAU — Bandara Kalimarau Berau memiliki potensi besar untuk menjadi pusat logistik ekspor komoditas kelautan di wilayah Kalimantan. Hal ini terungkap dalam kunjungan perwakilan PT Royal Komodo, eksportir yang memasok kargo ke Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur pada Selasa(4/2/2025).
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Kepala Badan Layanan Umum Kantor UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin beserta jajaran pejabat lainnya, terungkap fakta bahwa pasokan produk kelautan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara mengalami kekurangan.
Sementara itu, Kabupaten Berau memiliki sumber daya kelautan yang melimpah. Kondisi ini membuka peluang bagi Bandara Kalimarau untuk berperan lebih aktif dalam mendukung distribusi komoditas ekspor melalui jalur udara.
“Kami melihat potensi besar Bandara Kalimarau untuk menjadi hub logistik ekspor di Kalimantan,” ujar Ferdinan Nurdin.
“Dengan fasilitas yang terus kami kembangkan, kami yakin dapat mendukung para eksportir untuk mempercepat akses pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal,” tambahnya.
Bandara Kalimarau memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung kelancaran proses logistik dan ekspor langsung. Dengan adanya program National Logistic Ecosystem (NLE), fasilitas seperti terminal kargo, pergudangan, dan sistem layanan kepabeanan semakin dioptimalkan.
Selain itu, infrastruktur yang tersedia, termasuk area penyimpanan yang memadai dan sistem penanganan kargo yang efisien, memungkinkan proses ekspor berjalan lebih cepat dan sesuai standar logistik nasional.
PT Royal Komodo sebagai eksportir yang telah beroperasi di berbagai wilayah sehingga berpotensi menjadi mitra strategis dalam mengisi kapasitas kargo di Bandara Kalimarau. Perusahaan ini dapat memanfaatkan jaringan logistiknya untuk mendistribusikan produk secara lebih efisien, sekaligus memperkuat peran Bandara Kalimarau sebagai pusat logistik yang handal.
Ke depan, kolaborasi antara Bandara Kalimarau dan eksportir seperti PT Royal Komodo akan menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi ekonomi daerah. Selain itu, rencana pengembangan layanan kargo di Bandara Kalimarau juga sejalan dengan rencana pengoperasian maskapai kargo My Indo Airlines. Dengan sinergi ini, kapasitas angkut kargo dapat dioptimalkan, sehingga arus logistik semakin lancar dan potensi ekspor dari Berau dapat dimaksimalkan. (DAA)