Friday, December 13, 2024
Google search engine
HomeInternationalBanjir Air Mata Saat Ikon Inggris Murray Pergi

Banjir Air Mata Saat Ikon Inggris Murray Pergi

Advertisements

Andy Murray melambaikan tangan sebagai salam perpisahan bagi seluruh penonton yang ada di arena pertandingan (People/Andy Murray).

Kalimantan, Kartanews – Karier gemilang Murray berakhir di Olimpiade Paris 2024, terjadi luapan emosi di area pertandingan. Hal itu dirasakan di Roland Garros oleh Murray, oleh rekan-rekan setimnya di Inggris, oleh ribuan penggemar yang menyanyikan namanya.

Hal ini juga dirasakan di seluruh negara yang tidak akan pernah melihat salah satu ikon olahraganya bermain secara profesional lagi. “Tentu saja, ini sangat emosional karena ini terakhir kalinya saya melakukan pertandingan kompetitif,” kata Murray, yang juga mendapat tepuk tangan dari ibunya, Judy, yang menonton.

“Tetapi saya benar-benar bahagia saat ini. Saya senang dengan hasil akhirnya.” Murray tentu saja tidak asing dengan emosi di depan umum. Yang paling terkenal adalah tangisan di Lapangan Tengah Wimbledon setelah kalah dari Roger Federer di final tahun 2012, yang akhirnya membuat dia disayangi oleh banyak khalayak di Inggris.

“Ini tidak akan mudah…” katanya kepada Sue Barker di lapangan pasca pertandingan hari itu, sebelum air mata mengalir.

Sebelumnya, pada tahun 2018, dia menangis tersedu-sedu di bawah handuknya di Washington Open saat dia berjuang melawan nyeri pinggul.

Menjelang Australia Open 2019, Murray mengungkapkan kekecewaannya dalam konferensi pers pra-turnamen ketika dia mengungkapkan bahwa dia mungkin harus pensiun karena akan menjalani operasi pelapisan pinggul, yang menurutnya akan mengakhiri kariernya.

Lima setengah tahun kemudian, dan setelah berusaha keras untuk kembali lagi, Murray akhirnya puas untuk mengakhirinya. “Ini sangat sulit. Secara fisik, dari segi rasa sakit, saya merasa tidak enak,” katanya.

“Secara fisik, saya jelas bisa bermain di lapangan dan tampil di level yang kompetitif. Saya hampir meraih perebutan medali di sini. Tidak apa-apa, tetapi rasa sakit dan ketidaknyamanan di tubuh saya tidak bisa ditahan lagi dan itulah mengapa saya senang bisa menyelesaikannya. Jika saya terus berusaha dan terus berusaha, pada akhirnya Anda akan mengalami cedera yang berpotensi mengakhiri karier Anda. Saya tahu sekarang adalah waktu yang tepat dan secara fisik.” Ujar Murray lagi.

Ucapan salam perpisahan Murray membuat seluruh orang yang ada di arena tidak bisa menahan air mata mereka. Dan Evans lalu menghampiri Murray untuk memeluknya sebagai salam perpisahan. (CS)

Dan Evans memeluk Andy Murray sebagai tanda perpisahan dan saling menguatkan (BBC/Andy Murray dan Dan Evans).

 

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments